AKU MENUNGGUMU MENGUNGKAPKANNYA


Ku kira rindu itu baik ternyata aku salah
Jika kata Dilan “Rindu itu berat kamu tidak akan kuat, Biar aku saja”
Lain denganku “Rindu itu menyesakkan, Hingga aku pun muak dengan rindu ini”
Aku tau dia merindukanku tapi dia selalu menutupinya
Dan bodohnya aku pun juga begitu

Prasangka – prasangka di zaman milenial ini sangat memuakkan
Aku rindu dia yang dulu
Bila rindu dia mudah menyatakan
Bila rindu dia tidak pernah penuh pertimbangan
Dan bodohnya aku pun juga begitu. Tergerus oleh prasangka

Tapi setelah ku pikir - pikir
Aku rasa bukan zaman yang menggerus perasaan seseorang
Tapi luka, Luka lama yang membuat kita trauma akan rasa itu
Rasa yang dulu menggebu - gebu dan sulit untuk dikendalikan
Rasa yang tidak terhalang dengan rasa ketakutan pada diri sendiri

Aku tau ini sulit dan butuh proses penyesuaian
Tapi aku muak menunggu 
Muak menunggu dia untuk memulai
Rasanya inginku berpaling
Tapi sulit

Tatapan itu dan senyum itu
Aku menginginkannya dari siapa pun
Menginginkan itu menjadi milikku seutuhnya
Aku tidak tahu sampai kapan harus menunggu
Menunggu kamu yakin terhadapku

Ingin ku menangis, Memohon kepadamu
Dan berteriak percayalah kepadaku
Aku tidak seperti apa yang kamu takutkan
Tapi aku sadar, Aku harus bersabar
Bersabar menunggumu percaya

Tapi sampai kapan? 

Komentar

Posting Komentar